Membangun Masjid, Membangun Rumah di Surga | |
Dalam hadits yang diriwayatkan 
oleh Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Nasa‘i dan Ahmad, Rasullulah SAW 
bersabda bahwa apabila seorang manusia meninggal dunia maka putuslah 
amalnya, kecuali tiga hal yaitu shodaqoh jariyah, anak shalih yang mendo’akannya dan ilmu yang bermanfaat sesudahnya.
 Semoga dengan adanya sarana ibadah ini, masyarakat muslim di Berlin 
dapat merealisasikan kehidupan sebagai seorang muslim yang selalu 
bertaqwa kepada Allah SWT, berbakti kepada orang tuanya, menghormati dan
 menyayangi antar sesama manusia, memberikan manfaat bagi komunitas di 
sekitarnya dan memanfaatkan masjid sebagai tempat belajar dan 
mengajarkan Al Qur’an.
”Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang 
beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, 
menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, 
maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang
 yang mendapat petunjuk.”
(QS. At-Taubah, 9:18)
(QS. At-Taubah, 9:18)
Hadits riwayat Usman bin Affan ra: ”Barang siapa yang membangun 
sebuah masjid karena mengharapkan keridhaan Allah SWT, maka Allah akan 
membangun untuknya sebuah rumah di surga. (H.R Bukhari dan Muslim)
“Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka 
Allah akan melipat-gandakan pinjaman itu untuknya, dan dia akan 
memperoleh pahala yang banyak. (yaitu) pada hari ketika kamu melihat 
orang mu’min laki-laki dan perempuan, sedang cahaya mereka bersinar di 
hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada meraka): Pada 
hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) syurga yang mengalir di 
bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah 
keberuntungan yang besar.” (QS. Al-Hadiid, 57:11-12)
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang 
menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih 
yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah 
melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah 
Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah, 2:261)
Pendirian masjid adalah pendirian rumah Allah SWT, dan hanya bisa 
dilakukan atas kehendak-Nya dan dilakukan secara bersama-sama 
dikarenakan kecintaan kita dan rasa syukur kita kepada-Nya. Kepada Allah
 SWT semua urusan dikembalikan dan semoga Allah SWT meridhoi kita semua.
 Amin, amin ya robbal ‘alamiin.
Membangun dan Memakmurkan Mesjid
disebut pula dalam agama dengan Baitullah artinya rumah Allah.
وَإِذْ 
جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِلنَّاسِ وَأَمْنًا وَاتَّخِذُوا مِنْ 
مَقَامِ إِبْرَاهِيمَ مُصَلًّى وَعَهِدْنَا إِلَى إِبْرَاهِيمَ 
وَإِسْمَاعِيلَ أَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّائِفِينَ وَالْعَاكِفِينَ 
وَالرُّكَّعِ السُّجُودِ(125)
Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah Allah (Baitullah) 
tempat berkumpul bagi manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah 
sebahagian tempat yang dibangun Ibrahim tempat shalat. Dan telah Kami 
perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk 
orang-orang yang thawaf, yang i`tikaaf, yang ruku` dan yang sujud". QS 
Al Baqarah 125
Di bawah ini ada beberapa fadilat dan derajat bagi orang yang ikut membangun mesjid, sbb :
1. Dibangunkan untuknya istana di surga. Sabda nabi saw :
حَدِيثُ 
عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ : أَنَّهُ قَالَ عِنْدَ 
قَوْلِ النَّاسِ فِيهِ حِينَ بَنَى مَسْجِدَ الرَّسُولِ إِنَّكُمْ قَدْ 
أَكْثَرْتُمْ وَإِنِّي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ 
وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ بَنَى مَسْجِدًا لِلَّهِ تَعَالَى قَالَ بُكَيْرٌ 
حَسِبْتُ أَنَّهُ قَالَ يَبْتَغِي بِهِ وَجْهَ اللَّهِ بَنَى اللَّهُ لَهُ 
بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ *
294 Hadis Othman bin Affan r.a katanya: Beliau pernah berkata 
semasa menyelesaikan permasalahan yang timbul dikalangan orang ramai 
ketika Masjid Rasulullah s.a.w dibina: Kamu telah berlebih-lebihan. 
Sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah s.a.w telah bersabda: 
Sesiapa yang membangunkan sebuah masjid kerana Allah Taala (Bukair 
berkata: Kalau tidak silap aku beliau berkata: Untuk mencari keredaan 
Allah) maka Allah akan membangunkan sebuah rumah untuknya di dalam 
Syurga. HR. Bukhari, Muslm,Turmuzi, Ibnu Majah dan Ahmad.
2. Amal Paling Utama
إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ(96)
Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat 
beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang 
diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.QS Ali Imran 96
Nabi Ibrahim as membangun baitullah (meskipun waktu itu tak ada 
kampung dan manusia yang lewat di sana). Beliau begitu mengerti betapa 
besar sekali pahala amal orang yang membangun baitullah. Sehingga beliau
 berdoa agar amal pahala membangun mesjid/ baitullah diterima Allah :
وَإِذْ 
يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ 
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ(127)
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar 
Baitullah bersama Ismail (seraya berdo`a): "Ya Tuhan kami terimalah 
daripada kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar 
lagi Maha Mengetahui". QS Al Baqarah 127
3.  Dimuliakan Allah sebagaimana dimuliakanya mesjid
Begitu dimuliakannya mesjid itu sebagai rumah Allah sehingga Allah sendiri mengatur hukum terhusus terhadapnya. firmanNYA
يَابَنِي 
ءَادَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا 
وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ(31)
Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)
 mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. 
Sesung-guhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. QS
 Al A`raf 31
Menurut ilmu ushul, suatu perintah adalah wujub (wajib). Kalimat 
khuzuu jiinatakum adalah amr (perintah) berarti wajib artinya ambillah 
pakaian yang baik. Ini menunjuk kepada begitu mulianya bangunan mesjid 
karenanya ia dikhususkan untuk beribadah dan sangat dimuliakan dan 
diagungkan pula orang yang ikut menyediakan bangunannya :
ذَلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ حُرُمَاتِ اللَّهِ فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُ عِندَ رَبِّهِ
"Dan barangsiapa yang mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah, maka itu ada-lah lebih baik baginya di sisi Rabbnya." (al-Hajj: 30).
تَقُمْ 
فِيهِ أَبَدًا لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ 
أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا 
وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ(108)
Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa  sejak hari 
pertama adalah lebih patut kamu bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya 
ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah menyukai 
orang-orang yang bersih. At Taubah 108
4.  Berjihad di Jalan Allah agar terhindar dari azab yang pedih.
Membangun mesjid berarti menyediakan fasilitas orang untuk beribadah,
 membersihkan dirinya dan dimulai dengan perasaan takut kepada Allah. 
Oleh karenanya, membangun mesjid termasuk dalam jihad sabilillah. 
Sementara setiap orang mukmin wajib berjihad di jalan Allah dengan 
hartanya jika tak dapat dengan olah dirinya agar ia terhindar dari azab 
pedih seperti maksud dari firman Allah, sbb :
يَاأَيُّهَا
 الَّذِينَ ءَامَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ 
عَذَابٍ أَلِيمٍ(10)تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي 
سَبِيلِ اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ 
إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ(11)يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ 
جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي 
جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ(12)
Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu)
 kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah 
dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu 
mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni 
dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya
 sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di 
dalam surga `Adn. Itulah keberuntungan yang besar. QS As Shaff 10-12
Dengan demikian, membang-un mesjid adalah jihad sabilillah adalah agar terhindar dari azab yang pedih.
5. Melaksanakan syiar agama Allah
ذَلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ
"Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati." (Al-Hajj: 32).
Mesjid adalah bangunan pertama dalam syiar Allah dan hingga sekarang 
menjadi pusat syiar Islam di manapun. Maka siapa yang ikut membangunnya 
berarti melakukan syiar agama dan bukti ketakwaan.
6. Amal Jariah; pahala yang terus menerus dan bertambah banyak.
6. Amal Jariah; pahala yang terus menerus dan bertambah banyak.
حَدَّثَنَا
 يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ يَعْنِي ابْنَ سَعِيدٍ وَابْنُ حُجْرٍ
 قَالُوا حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ هُوَ ابْنُ جَعْفَرٍ عَنْ الْعَلَاءِ عَنْ
 أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ 
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ 
عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ 
عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
``Apabila anak Adam (manusia) meninggal dunia, maka putuslah 
segala amal perbuatannya kecuali tiga perkara, yaitu : sedekah jariah 
(termasuk membangun Masjid), ilmu yang bermanfaat dan anak yang shaleh 
yang mendoakan kedua orang tuanya`` (HR. Muslim). 
Dengan demikian, mengupaya-kan dalam hidup ini untuk andil dalam 
membangun mesjid merupakan amal paling utama. Tak punya harta lakukanlah
 dengan keringat.
إِنَّمَا 
يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ ءَامَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ 
وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَءَاتَى الزَّكَاةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا اللَّهَ 
فَعَسَى أُولَئِكَ أَنْ يَكُونُوا مِنَ الْمُهْتَدِينَ(18)
Hanyalah yang memakmurkan mesjid-mesjid Allah ialah orang-orang 
yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan 
shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada
 Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan 
orang-orang yang mendapat petunjuk. At Taubah 18. wallahu a`lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar